Social Media

Friday, November 8, 2024

Perbedaan Energi Terbarukan dan Tak Terbarukan, Apa Contohnya?

Kebutuhan manusia tidak hanya terbatas pada pangan, sandang, dan papan. Untuk menunjang kemudahan beraktivitas, energi memiliki peranan yang sangat penting sebab tanpa adanya energi, Anda tidak dapat menggunakan hampir semua peralatan elektronik dalam kehidupan sehari-hari. Energi sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu energi terbarukan dan tak terbarukan. Apa saja perbedaan dan contohnya? Mari kita simak bersama-sama.

Apa itu energi terbarukan?

Energi terbarukan adalah sumber energi yang tersedia secara alami, sehingga Anda dapat menggunakannya secara terus-menerus tanpa perlu mengkhawatirkan dampaknya bagi lingkungan. 

Perbedaan lainnya dari energi terbarukan dan tak terbarukan terletak pada proses perolehannya. Dengan energi terbarukan, Anda bisa mendapatkan pasokan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari langsung dari alam, dan sumber energi ini tidak akan pernah habis jika dikelola dengan baik. 

Beberapa contoh energi terbarukan yang paling populer adalah energi dari angin, air, ombak laut, dan panas bumi (geothermal). Pemanfaatan energi angin memerlukan turbin khusus yang dipasang di daratan atau permukaan air. 

Sementara itu, energi dari air diperoleh dengan menampung air dalam reservoir atau memanfaatkan pergerakan arus sungai yang mengalir. Terakhir, energi dari bioenergi dan laut membutuhkan alat khusus untuk mengekstrak panas dari interior bumi atau laut, serta menghasilkan listrik dari pergerakan ombak.

Panel surya, salah satu contoh energi terbarukan

Selain energi air, angin, laut, dan geothermal, salah satu contoh energi terbarukan yang populer di berbagai kalangan adalah energi surya. Energi surya termasuk dalam kategori energi terbarukan karena mampu menghasilkan listrik dari sinar matahari, sebuah sumber energi yang tidak terbatas. Bagaimanakah cara kerjanya?

Pada dasarnya, panel surya mengandung dua unsur silikon yang telah dipadukan dengan sedikit boron dan fosfor untuk menciptakan karakteristik semikonduktor. Nah, dengan sifat semikonduktor inilah panel surya mampu menangkap partikel terkecil dari sinar matahari, yaitu foton. 

Silikon yang mengandung boron atau semikondutor tipe-n akan menarik elektron bebas. Lalu, kelebihan elektron tersebut akan melewati lembaran kosong antara kedua lapisan panel surya untuk menuju bagian silikon dengan fosfor. Akhirnya, aliran listrik yang dihasilkan dari pergerakan elektron ini akan disimpan dalam baterai khusus untuk digunakan kapan saja.

Apa itu energi tak terbarukan?

Secara garis besar, energi tak terbarukan memiliki sebuah kesamaan dengan energi terbarukan, yaitu dapat diperoleh dari alam. Namun, satu hal yang paling membedakan energi terbarukan dan tak terbarukan adalah durasi pembentukannya dan metode perolehannya. Berkebalikan dari energi terbarukan, energi tak terbarukan adalah sumber energi yang membutuhkan proses selama jutaan tahun di bumi, sehingga pasokannya pun terbatas.

Pasokan yang terbatas berarti jika energi tersebut terus digunakan, jumlahnya akan terus menyusut. Padahal, pengisian ulangnya memerlukan waktu yang sangat lama, terlebih dengan pengaruh eksternal dari kondisi geologi dan lingkungan yang fluktuatif.

Contoh energi terbarukan yang paling sering digunakan dalam keseharian adalah batu bara, minyak bumi dari fosil, serta gas bumi. Karena ketiga sumber energi ini terkandung di dalam bumi, alat khusus pun diperlukan untuk mengekstraknya.

Dampak energi tak terbarukan terhadap lingkungan

Perlu diingat bahwa proses ekstraksi energi tak terbarukan menghasilkan jejak karbon dioksida yang berpotensi mencemari lingkungan. Mengapa? Sebab, gas karbon dioksida dari produksi dan penggunaan minyak bumi atau bahan bakar fosil mencakup ⅔ dari total emisi secara global, terutama jika digabungkan dengan gas rumah kaca. 

Nah, karbon dioksida dan gas rumah kaca mampu memerangkap suhu panas di atmosfer, sehingga suhu bumi akan terasa lebih panas. Peningkatan suhu inilah yang menyebabkan krisis iklim yang dikenal dengan istilah “global warming.” 

Krisis iklim tersebut membawa sejumlah dampak buruk bagi lingkungan maupun kesejahteraan hidup, di antaranya gagal panen, berkurangnya keanekaragaman hayati, serta meningkatnya risiko kesehatan akibat suhu udara yang terlalu panas. 

Namun, dampak negatif dari energi tak terbarukan tidak hanya terbatas pada emisi karbon berlebih, sebab risiko minyak tumpah dapat mengurangi pasokan air bersih dengan meningkatnya keasaman air. Lalu, polusi udara yang dihasilkan dari proses produksinya juga berpotensi menimbulkan hujan asam.

Demikian informasi penting seputar perbedaan energi terbarukan dan tak terbarukan. Nah, untuk mengurangi dampak buruk energi tak terbarukan terhadap lingkungan, mari bersama-sama mulai beralih ke energi terbarukan, salah satunya bisa dengan cara memasang PLTS Atap. Anda dapat menemukan penyedia PLTS Atap terdekat dari lokasi Anda melalui SolarHub. 

Direktori SolarHub mencakup banyak perusahaan penyedia listrik tenaga surya di berbagai provinsi dan bahkan pulau. Selain itu, Anda akan menemukan detail kontak serta ulasan pengguna untuk setiap perusahaan. Tertarik beralih ke energi terbarukan? Kunjungi website SolarHub untuk mengetahui informasi penyedia PLTS Atap terdekat dengan Anda!

 

Referensi:

https://solarhub.id

https://internasional.kompas.com/read/2021/11/22/132333870/perbedaan-energi-terbarukan-dan-energi-tak-terbarukan?page=all

https://www.suara.com/tekno/2021/03/09/133452/energi-terbarukan-dan-tidak-terbarukan-beserta-contohnya

https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/30/222545969/energi-terbarukan-prinsip-kerja-panel-surya?page=all

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *