Social Media

Tuesday, October 15, 2024

Pemasangan Panel Surya Berdayakan Pelaku Usaha Lokal

Umumnya, perusahaan-perusahaan besar memiliki tanggung jawab sosial untuk memberi kembali (give back) kepada masyarakatnya, tak terkecuali PT Pertamina (Persero). Oleh karena itu, Pertamina melalui Pertamina Refinery Unit IV Cilacap atau Pertamina Kilang Cilacap menginisiasi Desa Energi Berdikari Cilacap (DEBC) dengan melakukan pemasangan panel surya.

Program ini memiliki dua tujuan utama, yaitu untuk menyalurkan energi hijau yang terjangkau dan berkelanjutan ke desa terpencil, serta mengenalkan bentuk energi hijau itu sendiri. Lalu, bagaimana jalannya program DEBC tersebut?

Mengenal Dusun Bondan Sebelum DEBC

Terletak di daerah Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, Dusun Bondan merupakan daerah yang sangat terisolasi. Bahkan, jarak dari dusun ini ke dusun terdekat bisa mencapai tujuh kilometer jauhnya. Karena alasan ini, PLN sulit untuk memberikan akses listrik ke dusun. Apalagi, medan yang perlu dilewati berupa rawa-rawa dan hutan bakau.

Sebelum program Desa Energi Berdikari Cilacap berjalan, Dusun Bondan sudah pasti gelap gulita saat malam. Untuk penerangan, mereka hanya memanfaatkan lampu dengan bahan bakar minyak tanah. Hiburan seperti televisi pun jelas tidak bisa dinikmati oleh penduduk dusun tersebut. Terparah, penduduk yang sebagian besar berprofesi sebagai petambak harus menjual hasilnya dalam harga murah karena tidak memiliki freezer untuk menyimpan hasil panen yang tidak terolah.

Awali dengan Hybrid Energy One Pole (HEOP)

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, Pertamina Kilang Cilacap mulai mengembangkan program DEBC dengan membangun pembangkit listrik bertenaga energi terbarukan. Untuk Dusun Bondan, energi terbarukan yang dipilih adalah energi surya dan energi angin yang selalu tersedia di daerah ini.

Akhirnya, Pertamina menerapkan teknologi Hybrid Energy One Pole yang menggabungkan pemasangan panel surya dengan kincir angin dalam satu instalasi. Satu buah instalasi tersebut ternyata berhasil mengalirkan listrik untuk 3-5 rumah. Karena merasa kurang, Pertamina pun memberikan bantuan selanjutnya.

Dilanjutkan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH)

Setelah dua tahun HEOP berhasil menerangi beberapa rumah di Dusun Bondan, Pertamina kembali untuk memberi bantuan pembangunan pembangkit listrik lagi. Kali ini, metodenya tetap dengan melakukan pemasangan panel surya dan kincir angin dalam satu instalasi. Hanya saja, kapasitas daya listrik yang dihasilkan jadi semakin besar. Teknologi ini dinamakan Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid atau PLTH. 

PLTH yang telah dibangun ini terus dikembangkan hingga pada tahun 2020, ia memiliki kekuatan hingga 16200 Watt-peak. Dengan daya sebesar itu, hampir 80 rumah penduduk, sekolah, tambak, dan masjid mendapatkan penerangan yang mumpuni. 

Biaya tagihan listrik per bulan pun bisa dikatakan murah. Dalam sebulan, iuran yang ditarik pada warga Dusun Bondan hanyalah Rp25 ribu saja. Dengan biaya tersebut, warga bisa menikmati pemakaian daya 500 Watt. Tentu saja, masyarakat juga bisa menambah daya dengan biaya tambahan pula. Salah satu alasan mengapa biayanya bisa murah karena Pertamina tidak mengambil dana tersebut. Iuran yang ditarik dikumpulkan untuk biaya pemeliharaan komponen pembangkit listrik.

Beri Dampak pada UMKM Tambak Setempat

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sebagian besar warga di Dusun Bondan bermata pencaharian sebagai petambak atau nelayan ikan. Hasil panen mereka ini nantinya dijual ke tengkulak atau diolah untuk menjadi makanan. Setelah masuknya listrik lewat HEOP dan PLTH, kegiatan usaha masyarakat tersebut akhirnya terus berkembang.

Salah satunya buktinya dialami oleh kelompok usaha Ibu Mandiri yang berhasil mengolah hasil panen menjadi produk baru dengan nilai ekonomi tinggi. Wadah ini sendiri beranggotakan para perempuan di Dusun Bondan yang berprofesi mengolah ikan, udang, dan hasil panen lainnya. 

Hasil olahan dari kelompok usaha Ibu Mandiri ini sangat beragam. Misalnya saja, udang dan ikan diolah untuk menjadi kerupuk dan abon. Kemudian, limbah sisa produksi seperti tulang ikan dan kulit udang akan diolah menjadi terasi atau tepung pakan ikan. Tidak hanya untuk dijual, tentu saja hasil produksi ini juga bisa digunakan kembali untuk kebutuhan warga Dusun Bondan sendiri.

 

Menurut data dari Pertamina, pemasangan panel surya dan kincir angin di Dusun Bondan ini bisa menurunkan emisi karbon hingga 1,1 ton CO2. Ini karena keseluruhan proses pembangkitan listrik bersumber dari energi bersih tanpa emisi karbon. Total, ada 15 kincir angin dan 24 panel surya yang terpasang di Dusun Bondan. Langkah baik ini dilakukan dengan tujuan yang baik pula, yaitu untuk membantu misi global mengurangi dampak krisis iklim.

Anda sendiri sebenarnya juga bisa membantu misi ini dengan melakukan pemasangan panel surya berupa PLTS Atap untuk kebutuhan listrik sehari-hari. Tertarik? Hitung dulu kebutuhan kapasitas panel surya Anda dengan menghitungnya melalui kalkulator surya! Setelah itu, Anda bisa mencari layanan pemasangan panel surya terdekat dengan mencarinya pada direktori SolarHub.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *