Social Media

Monday, September 9, 2024

Gotong Royong Adalah Kunci Sukses Transisi ke Energi Terbarukan

Sejak beberapa tahun terakhir, Provinsi Jawa Tengah terus menggaungkan penggunaan energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Energi terbarukan yang dimaksud berupa PLTS Atap, Biogas, Pompa Air Tenaga Surya, PLTMH, dan masih banyak lagi. 

Total, 13,38% bauran energi di Jawa Tengah berasal dari sumber energi terbarukan tersebut pada tahun 2021 kemarin. Hingga saat ini, proyek-proyek energi terbarukan masih terus dikembangkan dan diinisiasi di beberapa wilayah di Jawa Tengah. Lalu, bagaimana progresnya?

Adakan Kegiatan Berjudul “Jelajah Energi”

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah—melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah—bekerja sama dengan Institute for Essential Services Reform  (IESR) melaksanakan kegiatan Jelajah Energi Jawa Tengah. Dalam kegiatan ini, tim Jelajah Energi blusukan menuju ke beberapa daerah di Jawa Tengah untuk mempublikasikan praktik pemanfaatan energi terbarukan. 

Dari kegiatan tersebut, ditemukan bahwa ada banyak lapisan masyarakat yang telah terbantu dengan dibangunnya pembangkit listrik bertenaga energi terbarukan. Uniknya, tiap proyek yang dikunjungi oleh tim Jelajah Energi Jawa Tengah tersebut memiliki model partisipasi warga yang berbeda.

Model partisipasi pertama adalah kolaborasi multi-pihak. Di sini, setiap pihak memiliki kebutuhan serta kemampuannya masing-masing dalam mewujudkan adanya pembangkit listrik energi terbarukan. 

Kemudian, ada juga kolaborasi pengoperasian fasilitas. Pada model ini, pemerintah atau pihak lainnya membantu pembangunan fasilitas, yang kemudian dioperasikan oleh warga sekitar dengan biaya iuran dari tiap warga. Terakhir, ada kolaborasi gethuk tular, atau pembangunan oleh warga yang terinspirasi dari pembangunan fasilitas sebelumnya.

Peran Pemerintah dan Masyarakat

Dari ketiga model partisipasi pembangunan fasilitas energi terbarukan yang ditemukan oleh tim Jelajah Energi Jawa Tengah di Lapangan, ketiganya memiliki satu kesamaan: berasaskan pada gotong-royong. 

Ya, tiap pembangunan pembangkit listrik di wilayah-wilayah Jawa Tengah ini merupakan usaha kolektif dari pemerintah, warga sekitar, serta pihak-pihak lainnya yang turut membantu. Umumnya, tujuan utama kerja sama ini ada dua, yaitu untuk mengenalkan sumber energi terbarukan, serta memenuhi kebutuhan warga sekitar akan sumber energi yang lebih efektif dan terjangkau. Inilah alasan mengapa seluruh pihak sama-sama diuntungkan dengan pembangunan fasilitas energi terbarukan tersebut.

Bukan Hanya Dana, Inisiatif dan Kepemimpinan Juga Penting 

Dalam setiap proyek pembangunan fasilitas energi terbarukan yang ditemui tim Jelajah Energi Jawa Tengah, semua berawal dari sebuah inisiasi. Ini bisa datang dari mana saja, baik pemerintah, masyarakat, atau pihak-pihak lainnya. 

Misalnya saja saat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyadari bagaimana tingginya potensi teknis energi solar di Jawa Tengah. Kemudian, muncullah inisiatif untuk menjalankan program Jateng Solar Province yang dipraktikkan dengan memberi bantuan pemasangan PLTS untuk UMKM di beberapa daerah.

Oleh karena itu, bisa dibilang kunci utama dari keberhasilan terciptanya beberapa proyek energi terbarukan ini bukan hanya dana semata; melainkan juga inisiatif dari berbagai pihak serta kepemimpinan daerah dan komunitas yang peduli. Kombinasi antara ketiga faktor tersebut terbukti bisa mendorong proses transisi energi yang memang membutuhkan investasi tidak murah serta perawatan secara berkala. 

Lalu, bagaimana contoh implementasi energi terbarukan yang sudah berhasil terlaksana dengan baik?

Contoh Implementasi Energi Terbarukan: PATS di Purworejo 

Dulu di Desa Krandegan, masyarakat memanfaatkan pompa berbahan bakar diesel untuk melakukan irigasi sawah. Karena pompa tersebut merupakan pompa tua, masyarakat sekitar kesulitan untuk menggunakannya secara efektif. 

Mendengar hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah langsung terjun ke lapangan untuk melihat kondisi pompa. Setelah melakukan diskusi, pemerintah memutuskan bahwa mereka akan memasang Pompa Air Tenaga Surya untuk menggantikan pompa diesel tua tersebut.

Inisiatif tersebut disambut baik oleh warga sekitar Desa Krandegan. Apalagi, mayoritas penduduk yang berjumlah ratusan itu berprofesi sebagai petani. Pompa yang menyalurkan air dari Sungai Dolang ke area sawah ini membuat masyarakat bisa tanam dan panen hingga tiga kali per tahun. Ini karena sebelumnya, masa tanam di musim kemarau sering gagal akibat kurangnya pasokan air.

 

Bagaimanapun juga, usaha untuk melakukan transisi energi ke energi terbarukan memang merupakan upaya kolektif antara pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak lainnya yang membantu. Itulah mengapa gotong royong sangat diperlukan untuk mewujudkan misi global mengurangi dampak krisis iklim. 

Anda sendiri juga bisa membantu misi global tersebut dengan melakukan pemasangan PLTS Atap untuk memenuhi kebutuhan listrik sehari-hari. Tertarik? Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan penyedia layanan pemasangan PLTS Atap rumah tangga terdekat. Anda tidak perlu bingung mencari penyedia layanan tersebut karena ada direktori dari SolarHub yang bisa Anda jadikan acuan.

 

Referensi:

https://jatengprov.go.id/publik/jelajah-energi-jateng-kampanyekan-energi-baru-terbarukan/

https://kalkulator.solarhub.id/

https://solarhub.id/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *