Menurut data rasio elektrifikasi dari Badan Pusat Statistik atau BPS, 99,28% rumah tangga di Indonesia sudah bisa menikmati listrik. Artinya, masih ada sekitar 500 ribu rumah tangga yang belum memiliki akses terhadap kebutuhan tersebut.
Salah satu dusun yang baru saja mendapatkan listrik beberapa waktu terakhir adalah Dusun Bondan yang berada di Cilacap, Jawa Tengah. Lalu, bagaimana kisah mereka dengan adanya sumber energi terbarukan? Simak selengkapnya di bawah ini.
Gelap Gulita Sebelum Ada Listrik
Sebelum bisa menikmati listrik dari sumber energi terbarukan, Dusun Bondan sering merasakan gelapnya malam hari tanpa pencahayaan yang memadai. Sebab, lokasi desa ini cukup terpencil, tepatnya sejauh tujuh kilometer dari desa-desa lainnya di daerah Kampung Laut.
Sudah lama Dusun Bondan sulit mendapatkan akses listrik dari PLN karena membutuhkan kabel yang bisa membentang sepanjang tujuh kilometer untuk menjangkau desa ini. Belum lagi, di sepanjang jalan, ada banyak rawa dan hutan mangrove yang mempersulit jalur kabel. Akibatnya, para penduduk dusun hanya bisa mengandalkan lampu pelita yang menggunakan minyak tanah.
Minimnya penerangan pada malam hari juga mempersulit anak-anak Dusun Bondan untuk belajar atau mengerjakan PR, dan mereka tidak bisa menonton televisi untuk mengisi waktu. Selain itu, karena Dusun Bondan kekurangan sumber air bersih, para warga harus berjalan melewati Laguna Segara Anakan menuju Nusa Kambangan demi mendapatkan air pada malam hari yang gelap gulita.
Pertamina Kilang Cilacap Inisiasi Desa Energi Berdikari Cilacap
Akan tetapi, sejak Pertamina Kilang Cilacap menjalankan inisiatif Desa Energi Berdikari Cilacap, kondisi Dusun Bondan berubah drastis. Untuk mewujudkannya, Pertamina Kilang Cilacap mendirikan sumber energi terbarukan dengan teknologi Hybrid Energy One Pole (HEOP).
Sesuai namanya, instalasi energi listrik terbarukan ini memadukan performa kincir angin dan panel surya untuk menerangi Dusun Bondan. Awalnya, pembangkit listrik ini mampu menyalurkan listrik kepada tiga sampai lima rumah di Dusun Bondan.
Namun, untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat, pertamina Kilang Cilacap membangun sebuah pembangkit listrik tenaga hibrida (PLTH). Pada dasarnya, cara kerja PLTH tidak berbeda jauh dengan teknologi HEOP dari sebelumnya karena masih menggunakan tenaga angin dan cahaya matahari.
Bedanya, PLTH mampu menerangi lebih banyak rumah karena kapasitasnya juga lebih besar jika dibandingkan dengan HEOP. Pada tahun 2018, kapasitas PLTH tersebut sebesar 6.000 watt peak (Wp), tetapi angkanya sudah meningkat hingga 16.200 Wp per tahun 2020. Hasilnya, PLTH ini mampu menerangi 78 rumah warga, gedung sekolah, masjid raya, dan tambak perikanan di Dusun Bondan.
Berkembangnya UMKM Setelah Ada Listrik
Berkat adanya listrik yang memadai dari sumber energi terbarukan, UMKM di Dusun Bondan juga semakin berkembang hingga lebih kompetitif. Warga dusun yang semula hanya bekerja sebagai nelayan ikan, udang, dan kerang, kini juga bisa memulai bisnis wirausaha di tambak perikanan karena mereka dapat menggunakan peralatan listrik.
Misalnya, para ibu rumah tangga yang tinggal di Dusun Bondan membentuk kelompok usaha Ibu Mandiri, sebuah wadah UMKM yang bertujuan memberdayakan kemampuan berwirausaha perempuan. Dahulu, ketika Dusun Bondan belum dialiri listrik, para nelayan tidak punya pilihan selain menjual hasil laut sebelum masa panen kepada tengkulak demi menjaga perputaran modal.
Namun, melalui kelompok Ibu Mandiri, para warga dusun dapat menyimpan dan mengolah hasil panen di tambak perikanan menjadi berbagai produk pangan. Beberapa di antaranya adalah kerupuk dan sistik yang terbuat dari ikan serta udang. Dengan adanya produk yang lebih beragam, mereka juga bisa menghasilkan lebih banyak uang tanpa harus bergantung pada tengkulak seperti sebelumnya. Bahkan, Ibu Mandiri sudah pernah membuka booth di acara Cilacap Expo 2019 dengan dukungan organisasi Jaringan Masyarakat Tani Indonesia (JAMTANI).
Sumber energi terbarukan yang bersih sangat diperlukan oleh daerah yang belum terelektrifikasi. Sebab, dengan adanya penerangan dan aliran listrik untuk menggunakan peralatan yang praktis, taraf hidup mereka akan meningkat. Pada saat yang bersamaan, penggunaan listrik terbarukan ini juga akan membantu pelestarian lingkungan dengan mengurangi jejak karbon.
Sebagaimana para warga Dusun Bondan, Anda juga bisa menggunakan energi bersih untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, misalnya dengan memasang PLTS Atap. Anda dapat memulai dengan mengetahui kapasitas panel surya yang dibutuhkan terlebih dahulu melalui kalkulator surya SolarHub. Setelah itu, temukan vendor pemasangan PLTS Atap yang paling dekat dengan tempat tinggal Anda di direktori SolarHub.
Referensi:
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-57766814