Pemerintah Indonesia memiliki target untuk mencapai bauran energi terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025. Namun, target tersebut baru tercapai 12,3% per tahun 2022 lalu. Demi meningkatkan bauran EBT, pemerintah pun melakukan berbagai upaya; salah satunya adalah memasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berupa panel surya di berbagai tempat wisata di Indonesia.
6 Tempat Wisata yang Menggunakan Panel Surya
Tidak hanya untuk mempercepat pencapaian target bauran EBT, pemasangan panel surya di juga mendukung infrastruktur di tempat-tempat wisata. Dari sekian banyak tempat wisata yang ada di Indonesia, berikut beberapa di antaranya yang telah dilengkapi sistem solar panel.
-
Wisata Bukit Tinatar Piyungan
Bukit Tinatar merupakan tempat wisata alam yang berada di Desa Srimulyo, Piyungan, Bantul. Dikelola oleh Desa Srimulyo, wisata satu ini menyajikan suasana alam khas bukit dengan pemandangan Jalan Wonosari. Sebagai salah satu upaya untuk mendukung green tourism di Wisata Bukit Tinatar, maka dipasanglah PLTS.
Pemasangan PLTS di Wisata Bukit Tinatar dilakukan oleh Universitas Janabadra (UJB) Yogyakarta melalui Program Kemitraan Wilayah (PKW) 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Kemendikbudristek. Memiliki kapasitas 100 WP, PLTS di Wisata Bukit Tinatar mampu menghidupkan tiga lampu yang terdapat di area wisata.
-
Pantai Sendiki
Berada di Desa Tambakrejo, Sumbermanjing, Malang, Pantai Sendiki berada cukup jauh dari area pemukiman warga sehingga belum mendapat akses listrik PLN. Namun, kini masalah tersebut telah teratasi berkat pemasangan panel surya sebagai PLTS di sejumlah titik area pantai, seperti jalan setapak dan atap warung. Berkapasitas 100 WP, solar panel di Pantai Sendiki mampu memberikan penerangan hingga 10 jam di setiap rumah pohon, kamar mandi, musala, hingga pos penjagaan.
-
Kepri Coral Resort
Jika mengunjungi Kepri Coral Resort di Batam, Kepulauan Riau, Anda akan menemukan banyak panel surya yang terpasang di area dermaga dan jalanan sepanjang pulau. Pemasangan solar panel ini mampu memenuhi hampir seluruh keperluan listrik di Kepri Coral Resort, termasuk listrik untuk 112 dome village. Ketika tamu penuh saat peak season, kebutuhan listrik akan dibantu dengan menggunakan genset.
Dari seluruh solar panel yang terpasang, arus listrik dipusatkan di satu area untuk memenuhi kebutuhan Kepri Coral Resort. Pemasangan ini juga tidak terlepas dari komitmen Kepri Coral Resort untuk menyediakan resor berkonsep alamiah. Nah, penggunaan energi terbarukan merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan komitmen tersebut.
-
Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan
Pemanfaatan panel surya sebagai PLTS juga bisa Anda temukan di Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan. Setiap tempat memiliki PLTS dengan kapasitas berbeda, yaitu 600 kWp di Gili Trawangan, 160 kWp di Gili Air, dan 60 kWp di Gili meno;
Dengan kata lain, total kapasitas PLTS untuk ketiga tempat wisata di Lombok tersebut mencapai 820 kWp. Setiap harinya, ketiga PLTS tersebut beroperasi sejak pukul tujuh pagi hingga lima sore, sedangkan kebutuhan listrik untuk malam hari dipenuhi oleh jaringan PLN.
Seluruh solar panel tersebut ditata dengan rapi sehingga menciptakan pemandangan yang menarik. Alhasil, kehadiran PLTS pun bisa dimanfaatkan sebagai objek wisata tambahan di Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan. Para pengunjung dapat mengamati jajaran PLTS tersebut dari luar pagar.
-
Pantai Sembilan
Lokasi wisata satu ini memiliki nasib yang mirip dengan Pantai Sendiki, yakni berada di area terpencil sehingga tidak terjangkau akses listrik dari jaringan PLN. Bedanya, apabila Pantai Sendiri berada di Malang, maka Pantai Sembilan berlokasi di Gili Genting, Sumenep, Madura.
Kabar baiknya, kondisi tersebut berubah berkat hibah panel surya dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya pada 2017. Sejak saat itu, Pantai Sembilan memiliki aliran listrik sehingga semakin ramai pengunjung. Pihak pengelola memasang solar panel tersebut di berbagai area strategis pantai, seperti di bagian atap gazebo dan atap bangunan penginapan.
-
Pulau Derawan
Pulau Derawan sudah lama dikenal sebagai salah satu wisata dalam negeri yang memiliki keindahan alam bawah laut memukau. Demi menarik lebih banyak wisatawan, pihak pengelola pun mengembangkan Pulau Derawan sebagai green island. Mendukung hal tersebut, PLN membangun PLTS di area Pulau Derawan sebagai salah satu bentuk komitmen untuk mencapai Net Zero Emission 2060 melalui penggunaan EBT.
Proyek PLTS Derawan pun dimulai pada 2012. Saat itu, kapasitas daya listrik maksimumnya masih mencapai 80 kWp untuk memenuhi kebutuhan listrik penduduk di Kepulauan Derawan. Namun, perbaikan dan pengembangan PLTS Derawan terus dilakukan demi menyuplai listrik yang lebih stabil bagi penduduk sekitar. Rencananya, revitalisasi PLTS Derawan akan dilakukan agar bisa menambah kapasitas listrik hingga 190 kWp.
Ikut bangga rasanya melihat semakin banyak tempat wisata di Indonesia yang menggunakan panel surya sebagai sumber energi. Dengan mengunjungi tempat-tempat di atas, secara tidak langsung Anda pun sudah ikut berupaya melawan krisis iklim melalui dukungan terhadap green tourism. Namun, jika belum mendatangi berbagai tempat wisata di atas, Anda tetap bisa melawan krisis iklim dengan memasang PLTS Atap untuk rumah tangga.
Agar pemasangannya tepat sasaran, gunakan kalkulator SolarHub untuk menghitung kebutuhan panel surya Anda. Selanjutnya, segera cari perusahaan dan jasa pemasangan solar panel di direktori SolarHub. Kalau masih ingin cari tahu lebih banyak tentang PLTS Atap, Anda bisa klik di sini. Yuk, bersama-sama melawan krisis iklim dengan bantuan SolarHub!
Referensi:
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/02/14/kawasan-wisata-lombok-kini-gunakan-plts
https://iesr.or.id/pemerintah-perlu-rombak-strategi-untuk-kejar-bauran-energi-terbarukan-23-di-2025