Salah satu langkah yang diterapkan oleh berbagai negara di dunia untuk mengurangi emisi karbon hingga 0% adalah dengan menggalakkan penggunaan kendaraan listrik. Untuk menyukseskan hal tersebut, pemerintah Indonesia telah mengguyurkan insentif kepada masyarakat yang membeli mobil dan motor bertenaga listrik dengan beberapa syarat dan ketentuan.
Namun, menggunakan kendaraan listrik saja tidak cukup. Ini karena listrik yang digunakan untuk menghidupkan kendaraan tersebut bisa saja bersumber dari energi yang tidak terbarukan, seperti batu bara. Untuk mengatasi hal tersebut, saat ini telah muncul sebuah inovasi yang cukup unik, yaitu mobil bertenaga surya. Ya, kendaraan ini dilengkapi dengan panel tenaga surya yang berfungsi untuk mengumpulkan energi dari sinar matahari. Lalu, bagaimana cara kerjanya?
Prinsip Dasar Kendaraan Listrik dengan Panel Tenaga Surya
Kendaraan listrik bertenaga surya memiliki prinsip dasar yang sama dengan penggunaan panel tenaga surya pada umumnya. Beberapa panel surya dengan komponen photovoltaic akan dipasang pada bagian atap dan sisi mobil. Kemudian, sinar matahari yang diserap akan diubah menjadi energi listrik dan disimpan dalam suatu baterai. Nah, baterai inilah yang digunakan sebagai sumber energi penggerak mobil.
Hingga saat ini, belum ada mobil bertenaga surya yang diproduksi secara massal. Ini karena baik pabrikan mobil maupun pabrikan panel surya belum menemukan cara menghasilkan energi yang cukup untuk memaksimalkan jarak tempuh mobil. Beberapa pabrikan mobil pun mengakalinya dengan menggunakan sistem hybrid, yang berarti mobil bisa memanfaatkan listrik yang dihasilkan dari panel tenaga surya yang terpasang, atau mengisi daya listrik di charging station.
Kelebihan Kendaraan Listrik Bertenaga Surya
Jika kendaraan listrik bertenaga surya ini benar-benar akan terwujud di masa depan, maka akan ada beberapa kelebihan yang bisa dirasakan oleh pengemudi maupun lingkungan sekitar. Apa saja kelebihannya?
1. Bebas emisi karbon
Pertama, sudah pasti kendaraan listrik bertenaga surya akan bebas emisi karbon. Ini karena dalam menggerakkan mobil, tidak dibutuhkan adanya proses pembakaran bahan bakar apa pun. Tentu saja, kendaraan listrik bertenaga surya ini juga akan semakin bebas emisi karbon jika pada kemudian hari, ilmuwan bisa menemukan bagaimana cara memproduksi panel tenaga surya dan baterai mobil listrik dengan lebih ramah lingkungan.
2. Lebih senyap
Karena mesinnya yang lebih simpel, maka mobil listrik akan terasa jauh lebih senyap jika dibandingkan dengan mobil konvensional yang berbahan bakar bensin maupun diesel. Artinya, mobil listrik bertenaga surya tidak hanya akan mengurangi polusi udara, tapi juga polusi suara lalu lintas.
3. Hemat biaya perawatan
Dibandingkan dengan mobil konvensional yang berbahan bakar bensin atau diesel, mobil listrik akan lebih mudah dan lebih hemat untuk dirawat. Hal ini tidak terlepas dari mekanisme mobil listrik yang lebih simpel daripada mobil konvensional, sehingga komponen dalam mobil listrik pun juga lebih sedikit.
4. Irit biaya bahan bakar
Terakhir, tentu saja mobil listrik akan menghemat pengeluaran untuk bahan bakar sehari-hari. Apalagi, jika di masa depan nanti akan ada mobil listrik yang secara penuh mengandalkan tenaga surya saja untuk dapat digunakan dengan jarak tempuh yang jauh. Anda tidak perlu lagi menghabiskan uang untuk membeli bahan bakar fosil atau mampir ke charging station untuk mengisi daya baterai mobil listrik.
Kapan Kendaraan Bertenaga Surya Mulai Beredar di Pasaran?
Meskipun secara teori cukup menjanjikan, masih dibutuhkan inovasi dalam dunia otomotif maupun energi surya agar mobil listrik bertenaga surya bisa digunakan secara praktikal. Ini karena terbatasnya jumlah komponen photovoltaic yang bisa ditaruh pada sebuah mobil tanpa membuat mobil jadi terlalu berat. Selain itu, mahalnya panel surya yang tipis dan efektif juga menjadi pertimbangan para pabrikan mobil yang tidak ingin menjual produknya dengan harga terlalu mahal.
Namun, Anda tidak perlu khawatir karena teknologi panel tenaga surya hingga saat ini masih terus dikembangkan. Inovasi-inovasi terus dikeluarkan untuk meningkatkan tingkat efektivitas, memperkecil ukuran, dan mempermurah panel surya.
Dalam beberapa tahun, bukan tidak mungkin kalau mobil bertenaga surya ini mulai beredar di pasaran Indonesia. Apalagi, mengingat kalau pada tahun 2022 kemarin sebuah start-up otomotif asal California, Aptera, telah mengumumkan akan segera memproduksi massal mobil tenaga surya mereka yang bernama ‘Sol’.
Hingga saat ini, memang belum ada kendaraan listrik bertenaga surya yang telah dipasarkan di Indonesia. Tapi, bukan berarti Anda tidak bisa berkontribusi untuk mengurangi emisi karbon global. Misalnya, Anda bisa mulai menggunakan sumber energi terbarukan untuk kebutuhan listrik sehari-hari, seperti dengan memasang PLTS Atap di rumah.
Selain menghasilkan emisi karbon yang minim, memasang PLTS Atap juga bisa membantu Anda menghemat energi setiap bulannya. Kalau tertarik, Anda bisa mulai dengan menghitung kebutuhan listrik Anda menggunakan kalkulator surya dari SolarHub. Setelah itu, carilah informasi mengenai vendor pemasangan PLTS Atap rumah tangga terdekat dengan memanfaatkan direktori yang juga disediakan oleh SolarHub.
Referensi:
https://iesr.or.id/insentif-cara-dongkrak-adopsi-kendaraan-listrik
https://iesr.or.id/ievo-2023-meninjau-ekosistem-kendaraan-listrik-indonesia
https://iesr.or.id/kata-data-beli-kendaraan-listrik-akan-disubsidi-ini-biaya-bbm-yang-bisa-dihemat
https://interestingengineering.com/transportation/all-you-need-to-know-about-solar-powered-cars
https://www.carsdirect.com/green-cars/how-does-a-solar-electric-car-work
https://solarpowernerd.com/benefits-of-solar-energy-cars/
https://www.theautochannel.com/news/2022/04/18/1131745-everything-you-need-to-know-about-solar-powered-cars.html
https://solarhub.id/listing-category/perusahaan
https://kalkulator.solarhub.id